Alkisah terdapat kasus pembunuhan, seorang
pria yang dengan sadisnya membantai seorang nenek di kereta, kasus ini
sudah mencapai tahap pembuktian di pengadilan.
Namun hakim hingga detik ini belum mampu mencari tau alasan kenapa pria ini membunuh nenek tsb.
Hakim: "Tolong saudara jawab dengan jujur,
kenapa sodara sampai tega membunuh nenek yg tidak bersalah itu? Anda
orang kaya dan tidak ada indikasi mencuri, Dan dari data yg kita punya,
anda pun tidak pernah dendam kepadanya..."
Tersangka: "Ceritanya begini pak, waktu itu
saya dari jakarta akan berangkat ke surabaya dengan menggunakan kereta
api,, saya naik kereta satu gerbong dengan nenek itu. Saya duduk di
dekat jendela & nenek itu berada tepat di sebelah saya. Setelah
kereta melewati pemberhentian pertama, datanglah pria yang akan
memeriksa karcis kami. Nenek itu lebih dulu dimintai karcis, kemudian
nenek itu mengeluarkan tasnya yg besar dan di dalam tasnya yg besar dia
mengeluarkan tasnya yg kecil dan didalam tasnya yang kecil dia
mengeluarkan dompet yg besar dan di dalam dompet yang besar dia
mengeluarkan dompet yang kecil dan di dalam dompet yang kecil ada dompet
tangan dan di dalam dompet tangan ada karcis kereta tsb dan dikasihlah
kepada si pemeriksa karcis, kemudian si pemeriksa karcis mendatangi saya
dan saya berikanlah langsung karcis saya tersebut.
Kemudian tidak lama setelah pemberhentian
pertama kereta kembali berhenti di permberhentian kedua. Lagi2 di sana
hadir pemeriksa karcis, nenek itu kembali didatangi lebih dulu dan
kemudian dia mengeluarkan tasnya yg besar dan di dalam tasnya yg besar
dia mengeluarkan tasnya yg kecil dan di dalam tasnya yg kecil dia
mengeluarkan dompet yg besar dan di dalam dompet yg besar dia
mengeluarkan dompet yg kecil dan di dalam dompet yg kecil ada dompet
tangan dan di dalam dompet tangan ada karcis kereta tsb dan dikasihlah
kepada si pemeriksa karcis, kemudian si pemeriksa karcis mendatangi saya
dan saya berikanlah langsung karcis saya tersebut.
Setelah 30 menit kemudian, kereta kembali
berhenti untuk pemberhentian ketiga. Dan lagi2 datang si pemeriksa
karcis, nenek itu kembali didatangi lebih dulu dan kemudian dia
mengeluarkan tasnya yg besar dan di dalam tasnya yg besar dia
mengeluarkan tasnya yg kecil dan di dalam tasnya yg kecil dia
mengeluarkan dompet yg besar ada domp...."
Hakim: PLANNKK!! *mengetuk palu*: "Tolong ya! Saya mohon sodara lebih serius sedikit di pengadilan ini..! Jangan main-main ya!!"
Tersangka: "#?!%"*@#&% Tuh kaan... Baru
sampe stasiun ketiga aja pak hakim udah sewot!! Saya sampai Surabaya
Pak! Surabayaaaaa....!!"
Komentar
Posting Komentar